Template by:
Free Blog Templates

Rabu, 08 September 2010

Styles of Manga and Anime

SHOUNEN — Boy’s manga, usually action/adventure, are aimed at boys 8-18 years old. It is by far the most popular style, and is usually characterized by big battle scenes. Manga such as Dragon Ball Z, Yu-Gi-Oh!, Bleach, and Naruto fall into this category.


SHOUJO — Girls’ manga are usually story-driven, less action-oriented, and romantic. The second most popular format of manga, it is rapidly becoming a very major part of American manga sales. Titles such as Skip Beat, Nana, and Vampire Knight are among the most popular titles. Shoujo style manga is usually geared toward female readers ages 12-18.


SEINEN — Seinen manga are series aimed at male readers ages 18-30. While a variation on the Shounen style comics, Seinen series contain more graphic violence and adult situations. AKIRA and  is a very good example of Seinen manga.

JOSEI — Womens comics aimed at young working women and housewives from ages 21-30. The Manga equivalent of Soap Opera’s. Nodame Cantible is one such example from this genre.

HENTAI — Literally “pervert” manga. Hentai refers to pornographic comics and cartoons. Think any X-rated movie.

JIDAIGEKI — Historical manga, usually action-packed, and battle-oriented. Lone Wolf and Cub, and Rurouni Kenshin are some Jidaigeki.

MECHA — Mecha manga refers to the “Giant Robot” stories such as Gundam, Voltron, and Big O. They are usually action-oriented with big fights, lots of explosions, and tend to have some kind of “save the world” angle.

BISHOUJO — A very popular manga style, full of cute girls and/or funny animals. Series that fall under this category are Hamtaro, and Hello Kitty.

BISHONEN — “Beautiful boy” stories — aimed at teenage girls, and featuring very pretty, almost effeminate looking heroes. Series that fall into this category include Peach Girl, and X/1999 by CLAMP.


A few subcategories of the above types are:
SHOUJO-AI — Literally means “girl’s love” and covers female-female relationships, usually on a romantical level (aka Yuri).


SHONEN-AI — Literally means “boy’s love”, with story covering male-male relationships, usually on a romantical level (aka Yaoi).

KODOMO — children’s manga, aimed at 6-10 year olds, an offshoot of Bishoujo, shounen, or shoujo styles. Kodomo manga include Pokemon and Digimon.

Selasa, 07 September 2010

Mengungkap identitas dan keistimewaan hewan yang hidup pada suhu dingin!

Terinspirasi dari komik wild life tentang "Kuma" dan film Happy Feet, saya memutuskan untuk membuat postingan pertama seputar Hewan-hewan yang mampu hidup pada suhu dingin dan keistimewaan yang dimilikinya
Suhu dingin membuat probabilitas akan adanya kehidupan semakin kecil. Tidak semua hewan dapat hidup pada kondisi ekstrem seperti ini , hanya beberapa hewan yang memiliki keistimewaan saja yang dapat bertahan pada suhu ini , beberapa keistimewaan itu adalah:
  • Keunikan Pinguin
Masih inget dengan film Happy feet kan?
Aptenodytes forsteri (Pinguin), para induknya kembali ke laut dingin segera setelah bertelur untuk mencari makan dagi anak-anaknya ketika sang ibu berburu makanan , sang ayah-lah yang menjaga bayi-bayi mereka selama sekitar tiga bulan. Para ayah berkumpul dalam sebuah grup untuk membawa, pada awalnya telur, kemudian bayi penguin, memegangnya dengan kaki mereka dengan tujuan melindungi anak-anaknya dari kedinginan. Kaki penguin ditutupi oleh bulu, dan 80˚C lebih hangat dari suhu di luar, sehingga mencegah telur membeku. Para penguin ini membentuk lingkaran dengan punggung menghadap ke luar, dan anak-anak berada di dalam. Para ayah yang berada pada bagian terluar dari lingkaran bertukar tempat dariwaktu ke waktu untuk melindungi diri mereka sendiri dari kedinginan. Hal ini sangat penting, karena suhu mencapai sekitar -50 derajat. Hal ini lah yang memungkinkan anak pinguin untuk bertahan hidup pada kondisi dingin yang extrem.

Aptenodytes forsteri 




  • Hewan-hewan air dengan AFGP->zat anti beku
Zat anti beku merupakan suatu zat yang memungkinkan makhluk hidup untuk hidup pada kondisi dingin dengan suhu yang ekstrem. Manusia membuat zat anti beku untuk mencegah mereka dari kedinginan dengan memberikan suatu zat ke dalam air. Pada beberapa macam hewan dan ikan terdapat keistimewaan karena mereka memiliki zat anti beku, sehingga ketika mereka berada pada kondisi yang sangat dingin/es mereka tidak membeku walaupun sebagian darah mereka mengandung kristal es .
Suhu rata-rata didaerah kutub adalah -1,8 C, suhu seperti ini sangat memungkinkan bagi ikan-ikan untuk mengalami pembekuan, maka tidak banyak ikan yang hidup pada lingkungan ini, namun terdapat juga beberapa spesies ikan yang hidup di daerah yang lebih dalam dan lebih dingin , umumnya ikan seperti ini memiliki zat anti beku didalam darah mereka yang disebut dengan AFGP (Antarctic Fish Gliko-Protein) . Zat ini ditemukan di dalam darah ikan–ikan di Antartika berfungsi sebagai zat anti-beku alami dan membantu ikan untuk bertahan hidup di air es tanpa kedinginan. 
Protein khusus yang yang terdapat pada zat ini mempersulit terjadinya kristal es dalah darah ikan sehingga mereka tidak membeku.
salah contoh ikan yang mampu hidup pada daerah kutub adalah Notothenia coriiceps dan Dissostichus mawsoni


 Notothenia coriiceps
 
Dissostichus mawsoni
 

Gen-gen yang ditemukan menyusun semacam protein dalam suatu zat yang mencegah mereka dari membeku. Protein ini dihasilkan di dalam pankreas, namun tidak rusak di dalam usus. Para peneliti mencoba untuk mengidentifikasi gen-gen yang menyusun AFGP. sehingga protein dan gen bisa diidentifikasi lebih lanjut dan membuat banyak keuntungan untuk mencegah terjadinya pembekuan darah. Namun jika gen maupun protein ini dibuat akan memungkinkan terjadinya rejeksi antara sel yang ditemukan dengan sel yang telah ada. Sehingga masih dibutuhkan banyak sekali waktu untuk membuat dan mencocokan zat antibeku buatan pada makhluk hidup lainnya.

  • Sodium Klorida si pengurang titik beku
Sodium Klorida yang dimiliki oleh sebagian makhluk hidup yang bisa tinggal didaerah dingin seperti kutub, berpengaruh mengurangi titik beku sampai 85%. Hal ini tidak mungkin terjadi pada ikan, yang tidak mengetahui fisiologi cairan tubuh dan hubungan yang kompleks antara metabolsme dan proses pembekuan, untuk mengembangkan mekanisme perlindugan melalui evolusi.

Hewan-hewan lain yang mampu hidup karena memiliki zat antibeku dan kandungan Sodiom Klorida adalah Cryptopygus antarcticus (capung antartika) dan Cryptopygus antartica (lalat salju) adalah makhluk hidup yang dapat bertahan hidup pada suhu yang sangat rendah. Banyak hewan yang lumpuh atau bahkan mati ketika suhu jatuh di bawah titik beku. Akan tetapi capung antartika dapat dengan mudah bergerak dan melompat-lompat pada suhu ini. Alasan biologis untuk semangat seperti ini adalah sistem anti-beku dalam darah serangga ini.
 
Cryptopygus antartica


  • Bulu Cantik yang Anti-air
Enhydra lutris nereis (Berang-berang)memiliki suatu mekanisme pertahanan terhadap dingin karena memiliki kulit yang lembut, tebal, dan seperti beludru, menjadikannya hewan yang terancam punah karena diburu untuk didapatkan kulitnya. Bulu hewan ini memiliki pertahanan yang menakjubkan sehingga mereka dapat berenang tanpa menjadi basah. Bulu yang tebal ini melindungi berang-berang dari dingin. Tidak seperti hewan laut pada umumnya, lemak di bawah kulit berang-berang sangat tipis, dan hal ini tidak banyak membantu dalam melawan suhu dingin. Sebagai gantinya, mereka memiliki bulu tebal yang melindungi mereka dari suhu dingin.

Enhydra lutris nereis
 

  • Gua dan Lemak si beruang kutub
Jika beruang kutub betina yang hidup di Antartika sedang hamil/ baru melahirkan , ia akan bertahan hidup dengan membuat gua dibawah salju. Anak-anaknya biasanya lahir pada pertengahan musim dingin. Ketika anak mereka lahir, mereka tidak memiliki bulu, tidak dapat melihat dan sangat kecil. Bayi-bayi yang tak bisa melakukan apa-apa ini terlahir di pertengahan musim dingin dan mereka membutuhkan gua-gua yang cocok untuk bertahan hidup.
Gua yang memiliki panjang 2 meter dan lebar 1/2 meter ini Tingginya hanya sekitar setengah meter. Namun, ini bukanlah sekedar tempat berlindung yang dibangun dengan prosedur sederhana. disekitar gua terdapat es dan salju ini biasanya memiliki lebih dari satu ruangan. Para beruang kutub menggali sebuah gua yang lebih kecil di atas pintu masuk, untuk memastikan udara hangat di dalam gua tidak dapat keluar. Selama musim dingin, salju menumpuk di depan pintu masuk dan di atas gua. Beruang kutub hanya memiliki saluran yang kecil dan sempit melalui aliran salju ini sebagai tempat sirkulasi udara. Ketebalan atap yang dibangun oleh sang induk beruang adalah sekitar 75 sentimeter sampai 2 meter. Atap ini berfungsi sebagai penyekat yang baik, menjaga agar udara hangat tetap berada di dalam gua.
 

ketika suhu di luar jatuh di bawah -30 derajat, suhu di dalam gua tidak pernah sampai di bawah 2 atau 3 derajat. Pada kondisi hangat dan protektif ini sang induk tidak mati kedinginan karena lemak yang tersedia di tubuhnya cukup untuk periode hibernasinya. Pada saat Hibernasi, metabolisme induk beruang menurun untuk menyimpan energi untuk melindungi anak mereka. Lemak yang tersimpan di dalam tubuh beruang kutub berubah menjadi protein selama 7 bulan masa hibernasi, untuk memberi makan sang anak. 

Beruang kutub dan anaknya